HOLOCAUST: NAZI, YAHUDI, PEMBANTAIAN, DAN HOAX?

Penyangkalan Holocaust, atau Holocaust Denial, adalah tindakan menyangkal pembantaian Yahudi dalam peristiwa Holocaust selama Perang Dunia II. Kunci penyangkalan Holocaust ini adalah; Pemerintah Nazi Jerman tidak memiliki kebijakan yang resmi dan niat untuk membasmi orang Yahudi, Pemerintah Nazi tidak menggunakan kamp pemusnahan dan kamar gas untuk membunuh orang Yahudi secara massal, dan jumlah sebenarnya orang Yahudi yang dibunuh lebih sedikit dari yang diketahui selama ini, yaitu sekitar 5 sampai 6 juta.





Para Penyangkal Holocaust umumnya tidak terima disebut dengan istilah denial, mereka lebih senang menyebut diri mereka dengan istilah revisionisme. Kebanyakan klaim Para Penyangkal Holocaust ini menyiratkan, atau secara terbuka menyatakan, bahwa Holocaust adalah sebuah tipuan yang timbul dari suatu konspirasi Yahudi yang disengaja untuk memajukan kepentingan Yahudi dengan mengorbankan orang lain.

Holocaust adalah Hoax, Benarkah?

Dalam waktu lima menit, siapapun orang cerdas yang berpikiran terbuka pasti yakin bahwa penggunaan gas ketika Holocaust berlangsung pada Perang Dunia II adalah tipuan yang menguntungkan. 

Fred A. Leuchter adalah spesialis desain dan pembuatan alat-alat eksekusi hukuman terkemuka asal Amerika, dia juga seorang pembuat kamar-kamar gas mematikan. Pada tahun 1988, Leuchter meneliti contoh dinding kamar gas di Auschwitz, Birkenau, dan Lublin. Residu sianida akan tampak jelas terlihat pada semua dindingnya jika penggunaan gas itu memang terjadi. Mengherankan, Leuchter tidak menemukan jejak sianida secara signifikan pada kamar-kamar ini. 

Pada tahun 1991, pemerintah Polandia mengulangi tes ini untuk membantah temuan Leuchter, tetapi mereka juga tidak menemukan bukti adanya penggunaan gas yang seharusnya pernah terjadi. Struktur bangunan dari kamar gas ini juga sangat salah. Kamar ini memiliki pintu dan jendela biasa yang tidak tertutup rapat. Ada kesenjangan yang besar antara lantai dan pintu. 
Jika Jerman berusaha membunuh siapa pun dengan gas beracun di kamar ini, mereka akan ikut-ikutan mati, karena gas akan bocor dan mengkontaminasi seluruh wilayah. Juga, tidak ada peralatan untuk menguras campuran gas di udara sekitar bangunan ini. Tidak ada peralatan yang pernah dibuat untuk menyebar atau mendistribusikan gas ke seluruh ruangan. Tidak ada ketentuan untuk mencegah adanya kondensasi gas pada dinding, lantai, atau langit-langit.

Meskipun enam juta orang Yahudi diduga meninggal di kamar gas ini, tidak ada satu tubuh pun yang pernah diotopsi dan ditemukan telah meninggal karena keracunan gas. Memang ada banyak tumpukan mayat dari hasil Perang Dunia II, namun sebagian besar orang-orang ini meninggal karena tifus atau kelaparan atau pemboman Sekutu dan banyak dari mereka yang terbunuh adalah bangsa Jerman, bukan Yahudi.
Orang Jerman mendokumentasikan semuanya dengan rinci dan teliti dari awal sampai, tapi tidak ada rencana pra-perang, saat perang, atau satupun dokumen yang secara detail menyebutkan tentang kamar gas apapun untuk alasan pembantaian. Semua dokumen yang pernah disajikan ini disusun setelah perang. 

Bahkan jika kita mengabaikan semua bukti dan memenuhi setiap kamar gas disebut dengan orang-orang Yahudi yang akan dibunuh, kira-kira memakan waktu 68 tahun untuk mencapai angka enam juta orang.
Bahkan The Diary of Anne Frank adalah hoax. Bagian dari buku harian ini ditulis dengan pena. Dan pena seperti ini belum diproduksi pada saat itu.



Memang, kamp konsentrasi itu ada. Tapi tragisnya, banyak yang meninggal karena tifus atau kelaparan, seperti yang sering terjadi dalam situasi seperti itu. Dan tidak ada bukti bahwa penggunaan gas pernah dilakukan untuk alasan pembantaian.

Israel terus menerima triliunan dolar dari seluruh dunia sebagai bantuan atas peristiwa Holocaust. Negara Amerika telah menyumbangkan lebih banyak uang ke Israel daripada negara lain dalam sejarah dunia, lebih dari $ 35 miliar per tahun. Jika uang ini tidak diberikan kepada Israel sebagai hadiah, setiap keluarga di Amerika mampu membeli merek baru Mercedes Benz. Tentunya rakyat Amerika akan marah jika mereka menyadari uang hasil susah payahnya itu dihambur-hamburkan begitu saja.

Ada alasan kuat untuk percaya bahwa holocaust tidak pernah ada. Halaman 223, dalam The Diary of Anne Frank, menunjukkan bahwa ukuran Auschwitz, kamp kerja Jerman paling terkenal, sangat kecil dengan hanya 11.000 orang (banyak di antaranya bahkan mungkin bukan Yahudi) yang dievakuasi oleh Jerman pada saat serangan Rusia pada tahun 1945. Tentu saja, jika dibandingkan dengan film Spielberg,Schindler List, dan propaganda Yahudi lainnya, bahwa berjuta-juta orang Yahudi secara sistematis dibasmi, 11.000 orang merupakan jumlah yang sangat kecil. Aritmatika sederhana memberitahu kita bahwa Jerman harus memiliki ratusan kamp, ​​atau mereka harus memusnahkan 137 orang per jam, agar memenuhi angka enam juta orang Yahudi yang dibantai di kamp-kamp kecil seperti Auschwitz. Orang-orang yang akan percaya propaganda Yahudi bahwa enam juta orang Yahudi yang dibasmi oleh Hitler harus ingat bahwa Auschwitz itu berskala kecil dan kamp-kamp yang tak terlalu banyak ada selama Perang Dunia II. 

Pada tanggal 13 Juli 1994, sebuah film dokumenter tentang kehidupan Charles A. Lindbergh disiarkan kepada publik. Digambarkan ketika Lindbergh mengunjungi beberapa kamp di Jerman setelah Piala Dunia II, ia diberitahu bahwa sebanyak 25.000 tewas dalam satu setengah tahun. Sekali lagi, aritmatika sederhana mengatakan kepada kita bahwa jumlah 25.000 orang yang tewas masih jauh jika dibandingkan dengan jumlah 6.000.000 yang diklaim selama ini.

Merupakan fakta menarik bahwa jumlah Yahudi yang dibantai dibuat meningkat secara sengaja. Hal Greenwald, direktur program untuk Yayasan Hillel di Duke University, sekelompok mahasiswa Yahudi telah menyebarkan gagasan bahwa sebenarnya kaum Yahudi yang dibantai dengan kamar gas adalah sebanyak sembilan juta orang. Menarik bukan, jumlah ini terus meningkat seperti hutang kepada bank yang berbunga. Sepertinya memang ada yang aneh dan salah.

  
Pendapat Herman Otten: Alasan Holocaust Denial Benar 

Kebanyakan revisionis tampaknya menentang pembangunan Holocaust Museum di Washington, DC. Tetapi lebih baik dibangun saja, karena mungkin suatu hari nanti, bangunan itu akan berfungsi sebagai bukti kesalahan manusia modern, yang masih mau menerima kebohongan sebagai fakta. 

Holocaust, pemusnahan Yahudi yang diduga memakan korban enam juta orang dan kebanyakan dari mereka dibantai dengan gas, adalah hoax dan harus diakui oleh semua orang bahwa informasi mengenai kebohongan ini ada di mana-mana. 




Berikut adalah alasan yang membuat Herman Otten terkesan kemudian mendapatkan kesimpulan bahwa pandangan revisionis tentang kisah Holocaust adalah benar.

Tidak Adanya Bukti
Tidak ada bukti yang meyakinkan atau substansial atas dugaan pembunuhan massal dengan menggunakan kamar gas di kamp-kamp perang Jerman. Investigasi, khususnya yang dilakukan oleh insinyur Amerika Fred Leuchter, telah benar-benar mendiskreditkan kamar gas ini terkait anggapan pemusnahan masal.

Statistik

Statistik yang paling dapat diandalkan pun tidak bisa menampilkan data enam juta orang yang tewas secara benar. Bukti terbaik menunjukkan bahwa tidak lebih dari satu juta, atau mungkin satu juta setengah, bangsa Eropa Yahudi yang tewas selama tahun-tahun perang karena berbagai sebab.

Organisasi Dunia 
Baik organisasi Yahudi di Amerika Serikat, pemerintah sekutu pada masa perang, Palang Merah Internasional, maupun Vatikan bertindak seolah-olah mereka tidak serius percaya pada propaganda pembantaian selama perang. 

Tidak Ada Dokumen 
Meskipun pemerintah Jerman menyimpan catatan yang luas dan rinci dari kebijakan perang Yahudi, tidak ditemukan satu dokumen pun mengacu pada program atau kebijakan pemusnahan masal. Sebaliknya, catatan tebal Jerman disita oleh Sekutu pada akhir perang, jelas menunjukkan bahwa program solusi terakhir Jerman adalah salah satu dari emigrasi dan deportasi, bukan pemusnahan masal. 

Sejarawan Yahudi
Bahkan sejarawan Yahudi exterminationist sekarang mengakui bahwa cerita dari penggunaan gas dan pemusnahan di kamp-kamp Jerman adalah tidak benar. 

Hanya di Kamp Polandia
Cerita Holocaust sekarang berpusat pada hanya enam bekas kamp saja di Polandia. Secara kualitatif, bukti ini tidak lebih baik dari bukti sekarang yang didiskreditkan tentang pemusnahan masal di kamp-kamp di Jerman. 

Foto
Sebagian besar bukti yang disebutkan olehexterminationists selama bertahun-tahun telah benar-benar didiskreditkan. Misalnya, foto mengerikan yang terkenal yang menampilkan tumpukan mayat yang diambil di kamp-kamp di barat Jerman pada akhir perang kini diakui sebagai foto-foto korban penyakit dan kekurangan gizi yang tewas sebagai korban tidak langsung dari perang dalam minggu-minggu terakhir konflik. Juga, apa yang disebut pengakuan, seperti yang dikemukakan oleh komandan Auschwitz Rudolf Hoss, telah terbukti tidak benar. Banyak laporan resmi dan kesaksian yang disajikan sebagai bukti oleh jaksa dalam pengadilan Nuremberg terbukti merupakan suatu kebohongan.

Yang Selamat 
Fakta bahwa begitu banyak orang-orang Yahudi yang selamat dari Jerman selama perang, banyak dari mereka bahkan berada di pusat pemusnahan seperti Auschwitz-Birkenau, sudah cukup untuk menunjukkan bahwa tidak ada program Jerman atau kebijakan untuk memusnahkan orang-orang Yahudi dari Eropa.


Kesimpulan

Pengaruh revisionisme Holocaust terus berkembang di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, Revisionisme eksis dengan sungguh-sungguh pada tahun 1977 dengan terbitnya buku The Hoax of the Twentieth Century oleh Arthur R. Butz. Profesor Butz mengajarkan teknik elektro dan ilmu komputer di Northwestern University di Evanston, Illinois







Faktanya adalah, tidak ada setan di dunia nyata. Orang-orang yang paling buruk adalah ketika mereka mulai melihat lawan mereka sebagai perwujudan dari kejahatan, dan kemudian mulai menjelek-jelekkan mereka. Orang-orang seperti sedang mempersiapkan diri untuk melakukan sesuatu yang cukup mengerikan bagi lawan-lawan mereka. Logika mereka adalah bahwa kalian dapat melakukan apapun yang kalian inginkan demi setan. 

Logika yang tidak akan berhasil.

Komentar

Postingan Populer